Bandung – Persib Bandung, salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia, kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Kali ini bukan karena performa tim atau transfer pemain, melainkan karena keputusan kontroversial mereka menggandeng perusahaan pinjaman online (pinjol) AdaKami sebagai sponsor baru untuk musim 2024-2025. Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi media sosial Persib pada Senin (13/5/2024), dan langsung mengundang reaksi beragam dari para pendukung setia klub, yang akrab disapa Bobotoh.
Dalam unggahan tersebut, Persib Bandung menjelaskan bahwa
kerja sama ini bertujuan untuk memberikan layanan pinjaman tunai secara daring
bagi Bobotoh. Hal itu ditulis Persib dalam pernyataan resmi yang diunggah di
akun @persib.
Reaksi Keras dari Netizen
Meski niat kerja sama ini disampaikan dengan positif oleh
pihak klub, reaksi dari netizen, terutama Bobotoh, justru berlawanan. Banyak
yang menganggap bahwa Persib, dengan menjalin kerja sama dengan AdaKami, secara
tidak langsung mendorong para pendukungnya untuk melakukan pinjaman online,
yang kerap kali dianggap berisiko dan bisa merugikan pengguna.
"Persib seharusnya lebih bijak dalam memilih sponsor.
Pinjol kan sering bikin orang susah," tulis salah satu pengguna Twitter
dalam komentarnya. Reaksi serupa juga banyak ditemukan di platform lain seperti
Instagram dan Facebook, di mana banyak Bobotoh yang mengekspresikan
kekecewaannya atas keputusan ini.
AdaKami: Pinjol dengan Legalitas Terjamin OJK
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan status legalitas
AdaKami sebagai perusahaan pinjol. PT Pembiayaan Digital Indonesia, operator
AdaKami, sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini
menunjukkan bahwa secara regulasi, AdaKami beroperasi sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Indonesia.
Namun, citra pinjol di mata masyarakat masih seringkali
negatif. Pinjaman online sering dikaitkan dengan bunga tinggi, cara penagihan
yang kurang manusiawi, dan kasus-kasus lainnya yang merugikan nasabah. Inilah
yang menjadi salah satu alasan mengapa kolaborasi ini menuai kritik tajam dari
berbagai pihak.
Imbauan dari Persib: Bijak dalam Mengajukan Pinjaman
Menanggapi kritik yang beredar, pihak Persib Bandung sudah
mengeluarkan himbauan kepada para pendukungnya untuk tetap bijak dalam
mengajukan pinjaman, hanya jika memang diperlukan dan sesuai kemampuan
finansial. Namun, pernyataan ini belum cukup untuk meredam kekecewaan sebagian
besar Bobotoh yang merasa klub kesayangan mereka seharusnya tidak
mengasosiasikan diri dengan layanan pinjol.
“Sejatinya, kami menghimbau agar pinjaman dilakukan sesuai
kebutuhan dan kemampuan, bukan untuk konsumsi yang tidak perlu,” jelas
perwakilan Persib dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (14/5/2024).
Implikasi untuk Musim 2024-2025
Kerja sama dengan AdaKami ini dipastikan akan terlihat jelas
sepanjang musim 2024-2025, dengan logo AdaKami yang akan terpampang di berbagai
atribut Persib, mulai dari jersey hingga papan iklan di stadion. Langkah ini
tentu menjadi strategi bisnis untuk memperkuat finansial klub, namun risikonya
adalah potensi penurunan citra di mata penggemar.
Tidak dapat dipungkiri, sponsorship merupakan bagian penting
dari keberlanjutan klub sepak bola profesional. Namun, keputusan Persib ini
membawa pertanyaan besar: apakah mengorbankan citra demi pendapatan finansial
adalah langkah yang bijak? Atau justru ini akan menjadi bumerang bagi klub yang
dikenal memiliki basis penggemar yang sangat loyal?
Penutup
Dalam dunia sepak bola, keputusan untuk menggandeng sponsor
selalu menjadi topik yang sensitif. Seperti yang dialami Persib Bandung kali
ini, kolaborasi dengan AdaKami telah memunculkan pro dan kontra di kalangan
Bobotoh. Walaupun legalitas AdaKami tidak diragukan lagi, stigma negatif yang
melekat pada pinjol menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh
Persib.